Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 30 Juni 2013

TAKSONOMI

Pengertian dan Tujuan Taksonomi- Makhluk hidup yang ada di bumi ini banyak sekali jumlahnya dan selain itu sangat beraneka ragam pula jenisnya. Sejak manusia lahir di bumi ini telah sadar akan adanya dua fenomena itu, dan semenjak itu pula manusia telah berusaha untuk memahami kedua gejala itu dan mengungkapkan makna yang terkandung di dalamnya. Kesadaran dan usaha itulah yang akhirnya melahirkan cabang ilmu hayat yang sekarang disebut ilmu taksonomi. Bergantung pada makhluk hidup yang akan dipelajari. Kita menamakan taksonomi hewan bila yang dijadikan objek studi adalah hewan, dan taksonomi tumbuhan bila yang dijadikan objek studi adalah tumbuhan.
Dalam bukunya yang berjudul Handbuch Der Systematischer Botanik, Wettstein mengemukakan, bahwa tugas taksonomi tumbuhan adalah “Pengenalan (Identifikasi) jenis, baik yang ada di masa sekarang ataupun yang hidup pada masa perkembangan bumi yang telah silam, dan upaya untuk menggolongkan (mengklasifikasikan) ke dalam satu sistem yang di satu pihak sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dengan memberikan gambaran hubungan kekerabatan dalam sejarah perkembangan antara tumbuhan satu dan yang lainnya, serta di lain pihak dapat memenuhi kebutuhan yang praktis berupa ikhtisar ringkas dunia tumbuhan”.
Betapapun panjangnya rumusan yang diberikan, namun tetap menjelaskan apa yang dimaksud dengan taksonomi tumbuhan. Akan tetapi, bila diperhatikan dengan saksama, sebenarnya unsur utama yang menjadi lingkup taksonomi tumbuhan adalah pengenalan (identifikasi) yang di dalamnya tercakup pemberian nama (klasifikasi). Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis (susunan, penyusunan, penataan) atau taxon (setiap unit yang digunakan dalam klasifikasi objek biologi) dan nomos (hukum). Istilah taksonomi diperkenalkan oleh seorang ahli taksonomi tumbuhan berkebangsaan Prancis pada tahun 1813, untuk teori klasifikasi tumbuhan, sehingga tidak mengherankan bila ada ahli biologi yang memberikan interpretasi taksonomi sebagai teori dan praktek tentang pengklasifikasian makhluk hidup. Pada waktu sekarang, kegiatan klasifikasi ini dirasakan sebagai sesuatu yang imperatif, yang tidak boleh tidak harus dilakukan dalam bidang ilmu manapun, apabila bidang ilmu yang bersangkutan menghadapi objek studi seperti yang dihadapi taksonomi tumbuhan. Itulah sebabnya kita mengenal pula taksonomi hewan, dan bila dalam kimia organik kita harus mempelajari bahan-bahan organik yang demikian besar pula jumlah, macam dan ragamnya, penanganannya pun dengan menggunakan pengklasifikasian bahan-bahan organik itu.
klasifikasi hewanKlasifikasi hewan
Klasifikasi yang bertujuan untuk menyederhanakan objek studi itu pada hakekatnya tidak lain adalah mencari keseragaman dari keanekaragaman. Betapapun besar keanekaragaman yang diperlihatkan oleh suatu populasi, pastilah dapat ditemukan diantara warga populasi itu kesamaan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu, entah berapa besar atau banyaknya kesamaan-kesamaan itu. Kesamaan atau keseragaman itulah yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi. Jelas, bahwa dengan demikian warga suatu unit atau takson mempunyai sejumlah kesamaan-kesamaan sifat.Takson yang warganya menunjukkan kesamaan sifat yang banyak tentulah takson yang lebih kecil daripada suatu takson yang warganya menunjukkan kesamaan yang lebih sedikit. Dengan demikian dari keseluruhan tumbuhan yang ada di bumi ini dapat kita susun takson-takson besar dan kecil, yang dapat ditata menurut suatu hierarki, misalnya berturut-turut dari yang paling besar ke yang paling kecil atau sebaliknya.
Bila suatu tumbuhan tunggal disebut sebagai analog, seperti yang diterapkan pada manusia sebagai suatu individu (individuum) dan seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini disebut sebagai dunia atau kerajaan (regnum) tumbuhan, selanjutnya individu serta istilah dunia (regnum) kita gunakan untuk menyebut berturut-turut takson yang paling kecil sampai yang paling besar. Sesuai dengan kesepakatan internasional, berturut-turut dari yang besar ke yang kecil dapat kita tuliskan sebagai berikut.
taksonomi tumbuhan
Jika kita mengambil takson atau kelompok utamanya saja maka tiap kingdom/regnum dibagi menjadi golongan yang lebih kecil, yaitu Divisio untuk tumbuhan, sedangkan Phyllum untuk hewan. Tiap divisi atau filum dibagi lagi dalam classis. Tiap classis dibagi lagi menjadi ordo, ordo dibagi menjadi beberapa familia dan familia dibagi menjadi genus, genus dibagi menjadi spesies atau jenis. Contoh klasifikasi pada manusia dari takson Kingdom sampai dengan Species dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini.
takson Kingdom sampai dengan SpeciesKingdom animalia meliputi semua jenis hewan. Filum chordata, meliputi hewan yang bertulang belakang, kelas mamalia meliputi hewan bertulang belakang yang mempunyai rambut dan kelenjar susu. Ordo primata meliputi mamalia yang mempunyai anggota tubuh berupa tangan untuk menggenggam dan kaki untuk berjalan. Famili hominidae meliputi kera, manusia primitif dan manusia modern. Genus homo meliputi hanya manusia primitif dan manusia modern, sedangkan untuk spesies sapiens hanya untuk manusia modern.
Sejak tahun 1978 sistem klasifikasi mengenal tingkatan takson baru yang terletak di atas Kingdom atau Regnum, yaitu tingkatan Domain. Makhluk hidup dikelompokkan menjadi 3 domain, yaitu Archaea (Eubacteria), Bacteria dan Eukarya. Sistem klasifikasi tiga Domain didasarkan atas urutan basa dalam RNA, sistem ini memberi penekanan lebih pada pemisahan evolusioner awal antara bakteri dan arkhae dengan cara menggunakan suatu takson superkingdom yang disebut dengan Domain. Sistem ini menekankan keanekaragaman biologis diantara protista. Domain Archaea (Eubacteria) terdiri atas satu kingdom Archaea dengan 2 filum, memiliki ciri-ciri dalam garis evolusi yang lebih dekat dengan Eukariota. Domain bacteria tersusun atas satu Kingdom bacteria dengan 23 filum. Domain eukarya terdiri atas semua kingdom organisme eukariota, yang terdiri atas empat kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Fungi, dan Protista.

Ditulis Oleh : Supriyono // 15.30
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar