LANDASAN TEORI
Pengaruh
Alkali Dan Pembentukan Osazon
Karbohidrat
adalah poli hidroksi aldehid dan poli hidroksi keton dan meliputi kondensat
polimer - polimernya yang terbentuk. Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan
sebagai berikut : Cm(H2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang
mempunyai rumus empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu deoksiribosa,
deoksiheksosa dan lain- lain .Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur
karbon (C), hydrogen (H), dan Oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan
oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu
diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat
adalah CnH2nOn..Dalam
praktikum ini akan dilakukan penujian pengaruh alkali dan pembentukan
ozazon.untuk bisa melihat kristal yang dilihat di mikroskop .terdiri dari
Larutan Alkali Alkali adalah
kelimpahan unsur dari alam.Alkali terbagi menjadi dua, yaitu alkali dan alkali tanah.Alkali
sendiri mempunyai dua sifat yaitu sifat fisika dan sifat kiamia.Alkali tanah
juga mempunyai dua sifat yaitu sifat fisika dan sifat kimia,
larutan glukosa Glukosa (C6H12O6, berat
molekul 180.18)
adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO).Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin
piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam.Dalam cincin ini, tiap karbon
terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon
keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.Struktur cincin
ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang
proporsinya 0.0026% pada pH 7.
larutan NaHCO3 Natrium
Karbonat (juga dikenal sebagai washing soda atau soda abu) adalah garam natrium
dari asam karbonat.Ia paling umum sebagai heptahidrat Kristal yang mudah
effloresces untuk membentuk bubuk putih. Natrium karbonat dalam negeri terkenal
untuk penggunaan sehari hari sebagai pelunak air.NaHCO3
umumnya diproduksi melalui proses Solvay, yang
memerlukan reaksi natrium
klorida, amonia, dan karbon dioksida dalam
air.
Larutan
Arabinosa Arabinosa adalah monosakarida
lima-karbon
dengan kelompok aldehida sehingga termasuk dalam kelompok
aldoses dan dalam hal ini kepada aldopentoses.Dari dua
bentuk D dan Lenansiomer luas di dalam adalah L-arabinosa,
menjadi konstituen dari pektin dan hemi selulosa
Larutan
Osazon osazon adalah suatu Kristal berwarna kuning
yang sukar larut dalam air dan terbentuk apabila kita memanaskan monosakarida /
disakarida perediksi dengan fenil hidrasil.Osazon yang terjadi mempunyai bentuk
kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon
Larutan
Asam Asetat Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa
kimia asam organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam
cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
Larutan
Benedictglukosa memiliki sifat
dapat mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ yang ada pada larutan Benedict
sehingga menjadi Cu2O yang terbentuk endapan. Semakin meningkatnya konsentrasi
glukosa pada uji Bendefiiths ini, endapan yang terjadi makin banyak.
Larutan
Fenil Hidrasin Fenil Hidrazin adalah larutan yang merupakan
tambahan pada pengujian asazon untuk indentifikasi pendapan karbohidrat yang
terbentuk seperti Kristal yang bisa dikatakan bahwa karbohidart dalam keadaan
positif kemudian diamati dengan mikroskop.
METODOLOGI
1. Waktu dan
Tempat
Praktikum
pengaruh alkali dan pembentukan ozazon ini dilaksanakan di Laboratorium
Analisis Politeknik Negeri Jember. Waktu yang di gunakan yaitu hari Senin 25
Maret 2013 mulai pukul 07.00 WIB sampai selesai.
1.3 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi sedang, pipet tetes, pemanas air (water buth),stiker stempel, rak tabung,
alat tulis.busen pemanas,mikroskop,kaca preparat
Bahan yang digunakan adalah
Macam-macam
uji
·
Pengaruh alkali dengan uji benedict
·
Pembentukan ozason dengan uji fenilhidrat
Larutan
·
Larutan CH3COOH (asam asetat)
·
Larutan fenilhidrasin
·
Larutan Na2Ca3
·
Larutan H2SO4
Larutan
karbohidrat
·
Larutan glukosa
·
Larutan fruktosa
·
Larutan arabinosa
Metode
Pengaruh alkali
dengan uji benedict dilakukan dengan cara
mula-mula masukan tabung 1dengan 2ml larutan glukosa tambahkan
NaCO3 sedikit (3tetes) kocok tambahkan sedikit alakli .siapkan tabung ke 2 lalu
bagi menjadi ½ laruatn .panaskan tabung ke 2 pada water buth selama 30 menit
dinginkan . tambahkan peraaksi benedict pada masing-masing tabung lalu panaskan
tabung 1-2 selama 10 menit. Pengamatan : amati dan bandingkan perubahanya pada tabung 2
Pembentukan
osazon dengan uji fenilhidrat dilakukan
dengan memasukan tabung 1-3 .pada tabung 1 terisi dengan 5 ml
glukosa.tabung 2 terisi 5 ml fruktosa ,tabung 3 terisi dengan 5 ml
arabinosa.masing –masing tabung ditambahkan dengan 10 tetes asam asetat,
sedikit larutan fenilhidrasin kemudian panaskan larutan selama 10 menit.sampai
membentuk kristal kemudian lhat di mikroskop.pengamatan :bentuk kristal yang
muncul
TABEL
HASIL PENAGMATAN
Hasil pengaruh alkali dengan uji benedict
(Praktikum Ke-1)
No Tabung
|
Larutan
Pengisi
|
Larutan
awal
|
Hasil Pengamatan
|
|
Setelah dipanaskan
selama 30menit
|
setelah
dipanaskan 30menit + L.benedict
,dipanaskan 10menit
|
|||
1
|
2 ml Glukosa 0,01 M +
sedikit Na2CO3
|
Putih keruh ada
endapan
|
_
|
-Putih keruh dan biru
endapan putih
-4menit coklat pekat
dan ada endapan putih
-7menit coklat pekat
merah bata dan ada endapan
-9menit terdapat
3lapisan yaitu coklat, merah coklat dan ada endapan putih
|
2
|
2 ml Glukosa 0,01 M +
sedikit Na2CO3
|
Putih keruh
|
-Menit kedua bewarna
kuning
-Menit keempat
bewarna orange kecoklatan pekat
-8menit bewarna
orange kecoklatan pekat
-23menit bewarna
merah bata
-27menit bewarna
merah bata pekat
|
-warna awal merah
bata pekat dan kehijauan
-4menit bewarna merah
bata dan coklat
-7menit merah bata
-9menit coklat pekat
dan merah bata
-
|
Hasil
pembentukan osazon dengan uji fenilhirat ( Praktikum Ke-2 )
No Tabung
|
Larutan
laruan gula 5 ml
|
Larutan
asam asetat
|
Larutan
fenilhidrasin
|
Hasil
Pengamatan
|
|
|
Sebelum
|
sesudah dipanaskan
|
|||
1
|
Glukosa 0,01 M
|
CH3OOH (10tetes)
|
(3 tetes)
|
warna larutan kuning
muda setelah dipanaskan 10menit
|
Tebentuk endapan
bewarna coklat tua (coklat kemerahan )
Gambar
kristal
|
2
|
Fruktosa 0,01 M
|
CH3OOH (10tetes)
|
(3 tetes)
|
warna
larutan kuning muda setelah dipanaskan 10menit
|
Tebentuk endapan
bewarna kuning telur (orange )
Gambar
kristal
|
3
|
Arabinosa
0,01 M
|
CH3OOH (10tetes)
|
(3 tetes)
|
warna
larutan kuning muda setelah dipanaskan 10menit
|
Tebentuk endapan
bewarna coklat tua (coklat kemerahan )
Gambar
kristal
|
PEMBAHASAN
Pada
umumnya. dapat dijelaskan berikut ini. bahwa terdapat banyak cara untuk mengidentifikasi karbohidrat
yang dapat dilakukan selain dengan sifat fisik juga melalui sifat kimianya
·
Pengaruh
alkali dengan uji benedict
Dalam praktikum pengamatan pangaruh alkali dapat dilakukan uji benedict
ini pada masing- masing tabung di beri 2 ml larutan glukosa 0,01 M dan di
tambahkan sedikit Na2NO3 kocok dengan
perbandingan 1/2 larutan untuk tabung dua ndingan menggunakan 2 sampel yang
tidak sama. kemudian pada tabung 2 di panaskan selama 30 menit lalu dinginkan.
Selanjutnya pada masing-masing tabung di tambahkan 2 ml larutan benedict dan di
panaskan selama 10 menit . hasil yang di dapatkan pada tabung satu mengalami
perubahan warna yang semula putih keruh menjadi coklat dan terdapat endapan
putih, sedangkan pada tabung 2 warna yang semula putih keruh menjadi orensdan
terdapat endapat merah bata.
Untuk menagamati
penagaruh alkali dapat dilakukan dengan Uji benedict hal ini dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya gugus reduksi pada glukosa,sukrosa dan maltodekstrin.
Gugus reduksi ini mempunyai daya untuk mereduksi. Kemampuan ini disebabkan
karena kandungan gugus reduktif yang mempunyai batasan yaitu gugus -OH bebas
yang terikat pada atom C hemiasetal. Menurut Sudarmadji (2003), Gula reduksi
dengan larutan Benedict (campuran garam kuprisulfat, Natrium sitrat, Natrium
karbonat) akan terjadi reaksi reduksi-oksidasi dan dihasilkan endapan berwarna
merah bata dari kuprooksida. Jadi kriteria untuk reaksi positif adalah
terbentuknya endapan kuprooksida dengan warna merah bata. Didapatkan data dari
hasil praktikum pada tabung pertama perubahan warna merah coklat dan endapan
putih ,tapi setelah ada tambahan larutan benedict perubahan warna menjadi merah
bata hal ini menjadikan kreteria positif
·
Pembentukan osazon dengan uji Fenilhidrazina
Dalam praktikum
akan dilakukan Pengujian fenilhidrazina untuk menguji pembentukan osazon
didapatkan kristal fruktosa dan arabinosa meski kristal yang dilihat di
mikroskop tidak terlihat dengan jelas. Sedangakn pada glukosa tidak terbentuk
kristal dikarenakan kemungkinan pemanasan yang tidak optimal mengenai
temperatut atau lama pemanasannya. Pengujian ini menggunakan prinsip kerja
memanaskan monosakarida pada suhu 100ºC dalam keadaan asam dengan penambahan
fenilhidrazina berlebihan. Proses tersebut akan membentuk fenil-osazon. Pada
tabung 1 5ml glukosa 0,01M + 10 tetes asam asetat g + L.fenilhidrazin 3 tetes kemudian dipanaskan selama 10 menit atau
hingga padatan larut. pada dasarnya sebelum pemanasan warna larutan kuning
muda,setelah 10 menit terbentuk larutan berwarna coklat keruh karena terdapat
kristal-kristal coklat kemerahan, kristal ini merupakan merupakan fenilosazon
dari glukosa, jika dilihat melalui mikoroskop . Pada tabung 2, 5ml fruktosa
0,01M + 10 tetes asam asetat + L.fenilhidrazin
3 tetes kemudian dipanaskan selama 10
menit. . pada dasarnya sebelum pemanasan warna larutan kuning muda. Lalu
larutan tersebut akan berubah warna menjadi kuning telur dan akan terdapat
kristal-kristal putih kekuningan yang membuat keruh larutan. apabila diamati
dalam mikroskop.Pada tabung 3 arabinosa 0,01M + 10 tetes asam asetat + L.fenilhidrazin 3 tetes kemudian dipanaskan
selama 10 menit atau hingga padatan larut. Setelah akan terbentuk warna kuning
keruh yang disebabkan oleh pembentukan kristal putih kekuningan yang merupakan
fenilosazon arabinosa. Apabila diperhatikan denga mikroskop. Dapat dilihat
bahwa kristal glukosa dan fruktosa,arabinosa memiliki bentuk yang tidak sama
.karena disebabkan adanya kelebihan dalam proses pemanasan
KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh alkali
dan pembentukan ozason dapat dilihat
melaui
Pembentukan Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus
aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama
fenilhidrazina berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik
lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting karena
dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat
Pengaruh
alkali
kriteria untuk reaksi positif adalah
terbentuknya endapan kuprooksida dengan warna merah bata. Didapatkan data dari
hasil praktikum pada tabung pertama perubahan warna merah coklat dan endapan
putih ,tapi setelah ada tambahan larutan benedict perubahan warna menjadi merah
bata hal ini menjadikan kreteria positif
Tugas pertanyaan :
1
Gambarkan struktur molekul
fruktosa,glukosa,maltosa ?
2
Terangkan bagaimana terjadinya
pembentukan ozason pada reaksi dengan monosakarida ?
jawab :
1.
- Stuktur molekul Fruktosa
-
Struktur
molekul Glukosa
-
Struktur
molekul Maltosa
2
Monosakarida dapat bereaksi dengan
larutan fenil hidrazin dalam suasana asam pada suhu 100oC, membentuk ozazon.
Senyawa ini tidak larut dalam air dan mudah mengkristal. Glukosa, fruktosa, dan
arabinoosa akan menghasilkan fenolsazon yang sama, selanjutnya, akan terbentuk
osazon yang berwarna, mengkristal secara khas, dan dapat digunakan untuk
menentukan jenis karbohidrat.
LAPORAN
PRAKTIKUM
“PENGARUH
ALKALI DAN PEMBENTUKAN OSAZON”
TUGAS MATA KULIAH
BIOKIMIA
JurusanPeternakan
Program StudiProduksiTernak
Oleh
SUPRIYONO
C31120092
Dosen
Dr. Ir.
Rr. Merry Muspita DU,MP
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2013
0 komentar:
Posting Komentar