Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 23 Juni 2013

“PENGARUH ASAM PADA KARBOHIDRAT”

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus empirik (CH2O)n, dapat diubah menjadi aldehida dan keton dengan cara hidrolisis.Fungsi karbohidrat yaitu, untuk sumber energi, pemanis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, penawar racun, baik untuk yang terkena konstipasi (sembelit), dan masih banyak lagi manfaat-manfaat yang lainnya.Karbohidrat dengan zat tertentu akn menghsilkan warna tertntu yg dapat dgunakan untk analisis kualitatif. Beberapa reaksi yg lebih spesifik dpt membedakan golongan karbohidrat.Misalnya ketosa,pentosa,dan asam uronat dapat dibedakan dari aldoheksosa karena reaksi dg golongan fenol akan menghasilkan warna yg berbeda.Fenol yg sering dipakai adalah resorsinol,floroglusinol,dan orsinol. Pada umumnya karbohidrat berbentuk kristal putih, larut sedikit dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air dengan baik, kecuali beberapa polisakarida. Karbohidrat mempunyai beberapa sifat penting yakni dapat beroksidasi, bereduksi, berkondensasi, berpolimerasi serta dapat membentuk ikatan glikosida.
Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida, disakarida, maupun polisakarida akan berwarna merah-ungu bila bila larutannya dicampur dengan beberapa tetes larutan alpha-naftol dalam alkohol dan ditambahkan asam sulfat pekat, sehingga tidak bercampur. Warna ungu akan tampak pada bidang batas antara kedua cairan. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dalam suatu bahan dan dikenal dengan uji Molish.
Berbagai uji kualitatif dapat dilaksanakan untuk menentukan kehadiran karbihidrat antara lain : Uji Molish, Uji bial, Uji Seliwanof, Uji Barfoed, Uji antron, , Hidrolisa Polisakarida dan Uji Bial. Skema identifikasi karbohidrat secara kualitatif dapat dilihat pada Ilustrasi




                                                   
BAB II. METODOLOGI

1. Waktu dan Tempat
            Praktikum pengaruh asam karbohidrat ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Politeknik Negeri Jember. Waktu yang di gunakan yaitu hari Senin 18 Maret 2013 mulai pukul 07.00 WIB sampai selesai.

1.3 Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan adalah tabung reaksi sedang, pipet tetes, pemanas air (water buth),stiker stempel, rak tabung, alat tulis.
            Bahan yang digunakan adalah

Macam-macam uji
·         uji molish
·         uji seliwanof
·         uji bial
·         uji antron

Larutan
·         Larutan naftol 5%
·         Larutan HCL 5 N
·         Larutan pentosa
·         Larutan H2SO4
·         Larutan risosenol
·         Larutan sacarida

Larutan karbohidrat
·         Larutan glukosa
·         Larutan selulosa
·         Larutan pati
·         Larutan furfural

                             

1.4 Metode

Uji molish dilakukan dengan cara mula-mula masukan tabung 1-4 dengan larutan glukosa 1ml untuk tabung(1),selulosa 1ml untuk tabung(2),pati 1ml untuk tabung (3) dan furfural 1ml untuk tabung (4) ,lalu tambahan pada masing larutan 1-4 dengan larutan naftol 5 %  sebanyak 2 tetes .kemudian ambil sampel pada tabung ke 3 dan tambahkan 3 ml larutan H2SO4 .Pengamatan : amati dan bandingkan kecepatan perubahanya

Uji seliwanoff dilakukan dengan cara mencampurkan larutan glukosa 2 ml untuk tabung ke 1 dan larutan fruktosa untuk tabunbg ke 2 dengan larutan HCL 5N sebanyak 2 ml,celupkan ke dalam air mendidih atau panaskan ke dalam (water bath) lalu dinginkan dan kemudian tambahkan dengan 0,5 ml larutan risosinol (dikocok) pengamatan :amati warna perubahan warna yang  terjadi

 Uji bial dilakukan dengan cara tabung yang berisi 2 ml larutan pentosa masing-masing a dan b ,kemudian tambahkan pereaksi bial 5ml  dengan celupkan dalam air mendidih 110 menit (water bath) .pengamatan : amati perubahan warna yang terjadi

Uji antron dilakukan dengan cara mencampurkan tabung 1 dan tabung 2 dengan pereaksi antron ,pada tabung 3 tanpa pereaksi antron ,kemudian ambil sampel tabung 1 dan 3 dengan ditambahkan larutan H2SO4 O,O2 ml serta tambahkan juga larutan sacarida 0,01 ml.pada tabung 2 hanya ditambahkan larutan H2SO4 tanpa larutan sacarida.pengamatan :amati perubahan warnanya










BAB III .TABEL HASIL PENAGMATAN

1.5 Hasil Uji Molich (Praktikum Ke-1)

No Tabung
Larutan Zat
Larutan Naffol 5%
Larutan
Hasil Pengamatan
1
1 ml Glukosa 0,02 M
2 tetes
 3 ml
Lapisan pertama = ungu
Lapisan kedua=ungu kehitaman
Lapisan ketiga= ungu kemerahan
Lapisan keempat=munculnya cincin berwarna ungu
2
1 ml selulosa 0,01 M
2 tetes
3 ml
Lapisan pertama = putih keruh
Lapisan kedua= terdapat cincin ungu
Lapisan ketiga=putih bening
3
1 ml larutan Pati 0,07 %
2 tetes
3 ml
Lapisan pertama = putih keruh terdapat cincin
Lapisan kedua= ungu terdapat cincin
Lapisan ketiga=putih bening
4
1 ml fruktosa 0,01 M
2 tetes
3 ml
Lapisan pertama = coklat muda
Lapisan kedua= coklat pekat
Lapisan ketiga=coklat bening































1.6 Hasil Uji Siliwarl ( Praktikum Ke-2 )

No Tabung
Larutan Zat
Larutan Hcl5N
Larutan Resorsinal 0,5%
Hasil Pengamatan
1
2 ml Glukosa 0,02 M
2 ml
0,5 ml
Tidak ada perubahan warna
2
1 ml fruktosa 0,01 M
2 ml
0,5 ml
Terjadi ada perubahan



1.7 Hasil Uji Bial ( Praktikum Ke-3 )

Nomor Tabung
Larutan zat
Larutan Px Bial
Hasil Pengamatan
1
Pentosa A 2 ml
5 ml
Terjadi perubahan menjadi merah kecoklatan
2
Pentosa B 2 ml
5 ml
Terjadi perubahan menjadi biru kehijauan



1.8 Hasil Uji Antron( Praktikum Ke-4)

No tabung
Larutan antron
Larutan
Larutan salarida
Hasil pengamatan
1
2 ml
0,2 ml
5 ml
Kuning ada endapan
2
2 ml
0,2 ml
­­-
Kuning bening
3
-
0,2 ml
5 ml
Putih bening




BAB IV .PEMBAHASAN
Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut organik tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida). Pada praktikum ini membahas mengenai uji pengaruh keasaman karbohidrat diantaranya yaitu uji molisch,uji bial, uji seliwanoff,uji antron. Masing-masing uji pengaruh keasaman karbohidrat dapat dijelaskan berikut ini.
·         Hasil Uji Molisch
Dari hasil praktikum uji molish dengan pengujian tbung 1-4 Uji terdiri dari larutan fruktosa,glukosa,pati,fulfural.uji Molisch digunakan untuk menidentifikasi apakah suatu zat mengandung karbohidrat. menambahkan dua tetes pereaksi molisch pada larutan uji dan ditambahkan H2SO4 pekat perlahan-lahan pada dinding tabung sampai terbentuk cincin berwarna ungu.Apabila suatu larutan uji menunjukkan adanya cincin berwarna ungu, maka larutan uji tersebut positif mengandung karbohidrat. Pereaksi molisch yang terdiri dari a-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk senyawa kompleks berwarna ungu.hasil data yang didapat yaitu munculnya cincin ungu pada tabung 1-3.sehingga dapat dinyatakan postif karena Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat, walalupun hasil reaksi yang negatif menunjukkan bahwa larutan yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat. Warna ungu kemerah-merahan menyatakan reaksi positif, sedangka warna hijau adalah negatif.Pada uji Molisch, semua zat uji adalah termasuk karbohidrat.
·         Hasil uji bial
Pada praktikum ini terdapat 2 tabung yang masing-masing berisi pereaksi bial yang ditambah larutan pentosa yang dibedakan dengan larutan pentosa A dan B .kemudian di panaskan di  air mendidih,selama 10 menit.perubahan warna pada pentosa A (tabung 1)yaitu warna biru pekat.pada pentosa B (tabung 2) yaitu warna biru kehitaman.jika dalam kurung waktu 10 menit.larutan pentosa terdapat warna hijau berati bisa dikatakan Timbulnya endapan dan larutan berwarna Hijau menandakan adanya Pentosa


·         Hasil uji seliwanoff
Dalam praktikum  ini dilakukan untuk membuktikan adanya kentosa (fruktosa).Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan larutan gula yang ditamabah larutan HCL 5N (2ML) ke dalam tabung reaksi,kemudian dipanaskan kedalam water buth selama 30 menit lalu didinginkan didalam suhu lab,atau dimasukan kedalam air ,lalu ditambahkan L.resisenol (0,5 ml) dikocok.warna yng didapat tetap bewarna putih yang seharusnya merah muda pada tabung ke 2(glukosa).Hanya seliwanofflah yang bisa membuktikan adanya fruktosa dalam suatu bahan. Pecobaan ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa dehidrasi fruktosa oleh HCL pekat menghasilkan hidroksifurfural dan dengan penambahan resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna oranye/merah muda

·         Hasil uji antron
Dalam praktikum ini terdapat 3 tabung pada tabung 1 larutan antron di tambahkan larutan H2SO4(0,02ml) warna masih tetap tidak ada perubahan.kemudian ditambahkan larutan sacarida warna menjadi kuning keruh.pada tabung ke 2 larutan hanya ditambah dengan larutan H2SO4(0,02ml) tidak ada perubahan warna atau masih tetap .pada tabung ke 3 campuran larutan H2SO4 dengan larutan sacarida hasilnya tidak ada perubahan warna .Uji ini sangat sensitif sehingga juga dapat menimbulkan hasil positif jika dilakukan pada kertas saring yang mengandung Selulosa.









BAB V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh keasaman karbohidrat dapat dilahat melaui  uji Molisch,uji bial,uji seliwanoff,uji antron.
 Pada uji molish
uji Molisch digunakan untuk menidentifikasi apakah suatu zat mengandung karbohidrat. menambahkan dua tetes pereaksi molisch pada larutan uji dan ditambahkan H2SO4 pekat perlahan-lahan pada dinding tabung sampai terbentuk cincin berwarna ungu.
Pada uji bial
Uji ini memanaskan didalam air panas waktu 10 menit.larutan pentosa terdapat warna hijau berati bisa dikatakan Timbulnya endapan dan larutan berwarna Hijau menandakan adanya Pentosa
            Pada uji seliwanoff
Uji seliwanofflah yang bisa membuktikan adanya fruktosa dalam suatu bahan.namun dalam praktikum ini tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan literatur ,kemungkinan disebabkan karena adanya prosedur atau penyebab suhu
Pada uji antron
Pada uji ini tidak ada perubahan warna atau masih tetap .adanya kesalahan dalam pengujian.namun Uji ini sangat sensitif sehingga juga dapat menimbulkan hasil positif jika dilakukan pada kertas saring yang mengandung Selulosa.




Tugas pertanyaan :
1        pada uji seliwanoff dan uji bial diperlukan panas untuk mengetahui terjadinya perubahan warna.sedangkan uji molish dan uji antron tidak dilakukan ?

2        jelaskan prinsip-prinsip dasar yang terjadi pembeda tempat pengujian yang
dilakukan ?
jawab :
1        karena pada setiap pengujian ini laruatan seliwanof dehidrasi fruktosa oleh HCL pekat menghasilkan hidroksifurfural dan dengan penambahan resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks. Sehingga Sukrosa yang mudah dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa akan memberikan reaksi positif sedangkan pada uji larutan bial konversi gula ribosa didalam keadaan panas dan asam menjdi senyawa furfural yang kemudian bereaksi ,dengan orisenol dan mengeluarkan warna hijau.karena pada uji antron dan uji molish .menambahkan larutan H2SO4 sebanyak H2SO4(0,02ml).sehingga pada uji ini akan menimbulkan reaksi panas pada campuran
dalam tabung yang menyebabkan perubahan warna pada masing-masing larutan

2        prinsip pengujian ini untuk mendeteksi adanya pengaruh asam karbohidrat pada setiap larutan sehingga menghasilkan warna ungu dan merah yang bisa disebabkan oleh faktor suhu dan pereaksi yang digunakan .karena  Pada umumnya karbohidrat berbentuk kristal putih, larut sedikit dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air dengan baik, kecuali beberapa polisakarida. Karbohidrat mempunyai beberapa sifat penting yakni dapat beroksidasi, bereduksi, berkondensasi, berpolimerasi serta dapat membentuk ikatan glikosida.








LAPORAN PRAKTIKUM
“PENGARUH ASAM PADA KARBOHIDRAT


TUGAS MATA KULIAH BIOKIMIA


JurusanPeternakan
Program StudiProduksiTernak


Oleh
SUPRIYONO
C31120092
Dosen
Dr. Ir. Rr. Merry Muspita DU,MP



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2012






Ditulis Oleh : Supriyono // 17.57
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar