Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 23 Juni 2013

PERENCANAAN PROGAM PEMELIHARAN AYAM BROILER DAN KAMBING









PERENCANAAN PROGAM PEMELIHARAN AYAM BROILER

Persiapan Sebelum Doc Datang
Taburkan sekam secara merata ke seluruh permukaan lantai dengan ketebalan 3-5 cm.
  Tempat pakan, tempat minum, chick guard, lampu dan pemanas harus sudah terpasang 2 hari sebelum DOC datang.
  Tinggi chick guard yang disarankan 40-50 cm, terbuat dari seng, kayu, atau bambu (berbentuk jeruji atau anyaman).
  Letakkan pemanas di tengah chick guard dengan ketinggian 1.25 meter, perhatikan arah panas dan temperatur.
  Pemakaian koran disarankan hanya 1 lapis di atas litter (sekam), dan hanya dipakai pada hari pertama saja.
  Intensitas cahaya minimal 20 lux, kurang lebih setara dengan 10 watt SL/TL atau           60 watt lampu pijar per chick guard pada ketinggian 170 cm.
  Sediakan celupan kaki dan hand sprayer berisi larutan desinfektan untuk petugas kandang dan tamu yang keluar masuk lokasi kandang.
  Setelah semua persiapan selesai, lakukan penyemprotan ke seluruh bagian kandang termasuk peralatannya dengan menggunakan desinfektan yang disarankan.
Tempat pakan dan tempat minum 
 Jenis
Umur
Perbuah Untuk
Feeder tray (nampan)
0 – 3 hari4 – 7 hari8 – 10 hari
80 ekor60  ekor40  ekor
Tempat pakan gantung 5 kgTempat pakan gantung 10 kg
11 – 15 hari11 – 15 hari
30 – 35 ekor35 – 40 ekor
Tempat pakan gantung 5 kgTempat pakan gantung 10 kg
16 – panen16 – panen
20 – 25 ekor30 – 35 ekor
Tempat minum otomatisTempat minum manual
0 – 10 hari0 – 10 hari
100 – 120 ekor60   – 80   ekor
Tempat minum otomatisTempat minum manual
11 – panen11 – panen
60 – 80 ekor30 – 35 ekor


PAKAN DAN AIR MINUM PRIODE STATER
ü  Selama 3 hari pertama anak ayam harus dipaksa untuk aktif makan dan minum, bisa dibantu dengan cara mengetuk chick guard secara perlahan-lahan atau pakan diberikan sesering mungkin.
ü  Pakan yang tersisa dikumpulkan dan diayak untuk diberikan kembali pada ayam, tetapi jangan dicampur dengan pakan baru. Tempat pakan harus selalu dibersihkan sebelum pakan yang baru diberikan.
ü  Mulai umur 2 hari tempat minum harus digantung, dan setiap hari tingginya disesuaikan setinggi punggung ayam.
ü  Pada umur 8 hari tempat pakan gantung mulai diperkenalkan. Diharapkan pada umur 10 hari ayam sudah mengenal tempat pakan gantung, dan paling lambat umur 12 hari semua tempat pakan harus sudah digantung.
ü  Selepas masa brooding, pakan diberikan minimal 2 kali sehari dengan tempat pakan diatur setinggi tembolok ayam.
ü  Jika menggunakan tempat minum otomatis (bell drinker), perhatikan level air sbb:
-. Umur kurang dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm di bawah bibir drinker.(supaya terjangkau dan mudah diminum ayam kecil)
-. Umur lebih dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm dari dasar drinker. (supaya tidak mudah tumpah dan tetap terjangkau ayam besar)
-. Piringan tempat minum dibersihkan setiap pagi dan sore, sisa air dibuang.
Jenis DOC
Feed Intake
(Minggu I)
Body Weight
(Minggu I)
Deplesi
Platinum
160
> 170 gr
0.5%
Gold
150
> 160 gr
0.7%
Silver
140
> 150 gr
1.5%





 PAKAN DAN AIR MINUM PERIODE FINISHER
 Pada periode ini yang perlu diperhatikan adalah proses penggantian pakan dari starter ke finisher. Pergantian ini harus dilakukan secara bertahap dengan urutan sbb:
-  Hari 1 penggantian               (¾ starter + ¼ finisher)
-  Hari 2 penggantian               (½ starter + ½ finisher)
-  Hari 3 penggantian               (¼ starter + ¾ finisher)
-  Hari 4 penggantian               semua pakan finisher
ü  Pastikan jumlah dan rasio tempat pakan dan tempat minum terpenuhi.
ü  Pada daerah beriklim panas, pakan diberikan saat temperatur tidak terlalu panas (pagi dan sore hari). Pakan diberikan minimal 2 kali sehari dengan perbandingan 40% pagi hari dan 60% sore hari. Jika tengah malam pakan masih kurang bisa ditambah.
ü  Pada siang hari tempat pakan bisa dinaikkan untuk menambah ruang gerak ayam sehingga dapat mengurangi panas.
ü  Untuk meningkatkan feed intake di malam hari, perlu dilakukan upaya membangunkan ayam minimal 5 kali dalam semalam.

VAKSINASI
Jenis vaksinasi
-          Vaksinasi tetes
-          Vaksinasi suntik
-          Vaksinas melalui air minum

UMUR
(HARI)
VAKSIN DAN OBAT
APLIKASI
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Alt 4
1–3
Antibiotik
Antibiotik
Antibiotik
Antibiotik
DW
3–5
ND Lasota
ND Lasota
ND Lasota
ND Lasota
Tetes
ND Lasota + IB
ND Lasota + IB
ND Lasota + IB
ND Lasota + IB
Tetes
ND Viscerotropic
ND Viscerotropic
ND Viscerotropic
ND Viscerotropic
Spray
-
-
ND Killed
ND Killed
SC
7
-
IBD Intermediate
-
IBD Intermediate
DW
12–14
IBD Intermediate
IBD Intermediate
IBD Intermediate
IBD Intermediate
DW
18–21
ND Lasota
ND Lasota
ND Lasota
ND Lasota
DW

MEMANEN AYAM
  • Sebelum panen lakukan pengosongan/angkat tempat pakan, air minum tetap diberikan untuk mencegah hilangnya berat badan akibat dehidrasi.
  • Disarankan memberikan air gula 5% apabila jarak kandang dan tujuan lebih dari 100 km atau perjalanan lebih dari 3 jam (untuk mengurangi susut).
  • Penangkapan harus dilakukan dengan hati-hati, ayam ditangkap pada bagian bawah kaki untuk mencegah memar dada dan paha. Untuk mencegah patah tulang kaki karena meronta dan gerakan sayap, pegang erat-erat pada persendian bawah.
  • Ayam yang belum terpanen harus tetap dirawat dengan baik.
  • Hindari penangkapan ayam pada saat suhu udara sangat panas.

Program Pemeliharaan pada Ayam Broiler
Umur (Minggu)
I
II
III
IV
V
VI
Ransum
Ransum Awal, protein 21 – 24% pada periode stater (memakai brooding sampai pelepasan) sampai umur 8 hari diberikan 2 kali sehari
Ransum Akhir, protein 19 – 21% pada periode finisher pakan 2 kali sehari
Vaksinasi
4 hari Vak.ND
11 hari Vak.Gum
21 hari Vak. ND
Seleksi
Umur 1 hari
Luas Kandang
Jika fase awal dan akhir tidak dipisah, cukup 8 – 10 ekor per m2
Penerangan
Diberikan selama pemeliharaan
Pencegahan CRL
Um. 1-3
X
X
Pencegahan Coccidiosis
Umur 7-8
U. 15 hari
U. 23 hari
U. 28 hari
Pengabatan Cacing
X
Perangsang Tumbuh atau vitamin
Diberikan selama pemeliharaan
Sanitasi Lingkungan
Awal pemeliharaan
U. 28 hari.
Pencegahan Stress
Minggu I
Umur 11 hari
U. 25 hari
Pencegahan Infeksi
U. 15 hari
Jadwal pemberian pakan dan minum
Dimulai pagi-sore hari dengan pemberian 2 kali sehari sesuai prosedur dimulai dari tempat pakan gantung,sampai tempat minum otomatis (bell drinker),jika mengiginkan feed inkate ayam dibangunkan pada malam hari
Masa panen ayam
Berumur 35 hari denagn penangkapan hati(jika jarak tempuh perjalan ayam lebih 100 km disarankan mencampurkan air gula dalam mnuman ayam untuk menghidari dehidrasi










PROGAM PEMELIHARAAN DOMBA
  Pemilihan Domba bakalan (bibit)
A.    Bibit domba baru berusia pasca sapih (6-8 bulan) atau kurang dari satu tahun.

Domba yang umurnya 12 bulan atau sedang tanggal gigi, biasanya mengaIami masa stress dan bobotnya juga turun, sehingga menggangu proses penggemukan.
Ciri-ciri domba yang usianya kurang dari 1 tahun yaitu: giginya masih rapat dan belum tanggal, dan berat rata-ratanya 20 kg.

B.      Bibit harus domba jantan
- Domba jantan pertumbuhannya lebih cepat dari pada yang betina.
- Domba jantan yang akan dijadikan bibit harus yang tidak bertanduk dan sifatnya tenang, karena domba yang bertanduk mempunyai naluri berkelahi yang tinggi dan pertumbuhannya cenderung lebih lambat. Pada akhir masa penggemukan, berat domba bertanduk bisa berbeda 1-2 kg lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak bertanduk: Kerugian lain, domba bertanduk sering merusak kandang.

C.     Bibit domba sehat dan tidak cacat
Domba yang sehat dan tidak cacat memiliki ciri
- penampilan fisik yang baik
- bulunya tampak seperti basah (kelimis)
- kakinya tegak dan besar
- moncongnya tumpul.

2. Kandang
Kandang yang digunakan dapat menggunakan system panggung dan sistem lantai, namun system panggung dapat memberikan keuntung lebih yaitu kotoran domba tidak perlu dibersihkan, karena langsung jatuh ke dalam penampungan yang diletakan di bawah kandang. Kotoran ini dapat menjadi penghasilan tambahan setelah menjadi pupuk (tidom).


a. Panjang kandang dibuat 1m, lebar 60 cm dan tinggi 60 cm. Satu lokasi ( satu atap) terdiri dari 2 baris kandang yang tidak saling berhadapan tiap barisnya. Satu kandang dihuni satu domba.


b. Untuk menambah napsu makan domba, setiap wadah pakan sebaiknya digunakan untuk 2 domba.
Wadah pakan itu diletakan disisi luar dan tidak saling berhadapan dengan barisan kandang lainnya.
Wadah pakan itu bisa dibuat dari bambu atau bahan lain.

c. Atap kandang dibuat dari alang-alang atau rumbia dengan kemiringan 45°. Penggunaan atap rumbia lebih baik dibandingkan dengan atap seng atau asbes karena pada siang hari kandang tidak terlalu panas dan pada malam harinya menjadi hangat. Penggunaan atap seng sering menyebabkan domba stress, karena kalau siang terlalu panas dan kalau malam terlalu dingin

3. PEMBERIAN PAKAN
Pemberian pakan harus diatur sedemikian rupa sehingga domba tidak kelaparan atau kekenyangan. Pengaturan pakan domba dapat dilakukan sesuai dengan tahap-tahap berikut:

a. Minggu pertama, yaitu pada saat domba datang beri konsentrat 1/5-2 ons per hari/ekor domba tambahkan 7 ons ampas tahu dan 3 kg rumput sampai, berikan pada waktu-waktu berikut:
- Jam 05.00 beri makan ampas tahu dan konsentrat
- Jam 09.30 beri makan rumput
- Jam 15.00 beri makan rumput kembali dalam kadar/jumlah yang sama
- Beri air minum setiapkali domba habis makan rumput
Pada fase ini, 2-3 hari domba akan terlihat kurang napsu makan, namun hal itu dikarenakan domba belum terbiasa, hari berikutnya pakan yng diberikan akan dimakan sampai habis.

b. Minggu kedua, tambah dosis konsentrat menjadi 2/5-3 ons. Pakan dan waktu pemberiannya tetap.

c. Minggu ketiga, tambah dosis konsentrat menjadi 4 ons. Pakan dan waktu pemberiannya tetap

d. Minggu berikutnya sampai masa penggemukkan berakhir (panen), tambah dosis konsentrat menjadi 5 ons. Pakan dan waktu pemberiannya tetap.

4. MENJAGA KESEHATAN
Sejak awal kedatangan domba perlu dijaga kesehatannya dengan melakukan pemeliharaan yang baik, pemeliharaan domba agar terjaga kesehatannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Menghindarkan lingkungan dari hal-hal yang dapat menyebabkan domba stress
b. Lakukan pengobatan pencegahan pada saat bibit baru datang sebelum dimasukkan kedalam kandang.
c. Cukur bulu domba yang baru datang agar bibit penyakit, kutu, dan parasit lain bisa segera terbasmi. Dengan pencukuran ini, hasil dari penggemukanpun langsung terlihat mahal.
d. Mandikan domba setelah dicukur, sampai semua kotoran yang melekat hilang
e. Berikan suntikan antibiotik dan obat cacing
f. Terakhir, berikan obat anti stress untuk mencegah stress

5. PERIODE (WAKTU) PEMELIHARAAN
Penggemukan domba biasa dilakukan pada domba selesai sapih (pasca sapih) atau pada saat usia domba kurang dari satu tahun maka penggemukan yang efektif adalah selama 45 hari. Jika penggemukan dilakukan sampai masa tanggal gigi maka hal ini justru akan menurunkan bobot badan domba. Oleh karena diperlukan perhitungan yang teliti sebelum melakukan pembelian bibit.
Hal pertama yang harus menjadi pertimbangan adalah kapan masa panen akan dilakukan? Misalnya menjelang hari raya idul kurban, maka pembelian bibit dilakukan 45 hari sebelum perayaan idul kurban tersebut.





Ditulis Oleh : Supriyono // 18.32
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar